Mengenal Tren Pasar Kemasan Plastik Untuk Industri Minuman
21.55
Masih ingat bukan, bahwa kemasan produk tidak hanya bermanfaat untuk melindungi produk di dalam kemasan. Kemasan produk
pun dapat digunakan sebagai diferensiasi produk untuk menembus pasar
baru. Salah satu bahan dasar pembuat kemasan adalah plastik. Kemasan
plastik mulai banyak digunakan baik untuk pengemas bisnis makanan maupun
minuman.
Dalam bisnis minuman, kemasan gelas plastik polipropilen dengan
ukuran 180-250 ml saat ini telah mendominasi pasar industri minuman
seperti teh, air mineral, kopi dan minuman lainnya. Kemasan plastik
jenis ini merangsang industri minuman dengan pertumbuhan yang cukup
signifikan. Artikel kali ini akan menjelaskan secara lebih lanjut
mengenai tren pasar kemasan plastik bagi industri minuman.
Pertumbuhan kemasan plastik,
akan mengikuti tren pasar bisnis minuman dan makanan. Pada tahun ini,
diperkirakan bahwa tingkat pertumbuhan industri minuman dan makanan
adalah 8 % hingga 10 %. Tentunya pertumbuhan ini akan diikuti pula oleh
pertumbuhan kemasan plastik. Tidak hanya itu, kemasan plastik pun dapat
dijadikan alat inovasi dalam bidang kemasan sehingga terkadang kemasan
produk juga dapat memicu pertumbuhan bisnis minuman.
Salah satu contoh adalah kemasan cup polipropilen untuk minuman, awal
mulanya kemasan plastik ini hanya digunakan untuk air mineral saja,
namun kini kemasan cup juga digunakan sebagai kemasan minuman seperti
kopi, teh, dan sari buah-buahan. Kemasan cup polipropilen menjadi
pilihan karena harganya yang lebih murah, dan pendistribusiannya pun
lebih mudah. Oleh sebab itu, kemasan produk
tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk saja tetapi juga sebagai
alat penetrasi dan diferensiasi produk. Nampaknya tren kemasan plastik
ini juga telah ikut meramaikan pasar bisnis minuman di Indonesia.
Kemasan plastik jenis HDPE (high density polyethylene) juga tidak
kalah dengan jenis poliprepilen. Jenis HDPE telah banyak dipakai untuk
bisnis minuman kopi dan teh. Kelebihan untuk kemasan produk ini adalah
tahan terhadap panas, dan untuk pembuatan cetakan per cavity (rongga)
pun tidak semahal botol PETE (polyethylene terephthalate). Namun,
kelemahan untuk kemasan plastik HDPE (high density polyethylene)
terletak pada lehernya yang sedikit bergelombang sehingga biasanya
diseal terlebih dahulu menggunakan alumunium foil laminating.
Kini, tren kemasan plastik polipropilen pun semakin banyak digunakan
untuk pengemas susu bayi. Di samping harga kemasan plastik ini murah,
polipropilen tidak mengalami kontroversi tentang isu kesehatan. Karena
itulah kini plastik polipropilen banyak dikembangkan sebagai plastik
pengemas alternatif yang baik dan murah.